Ditulis oleh Iwan Darmawansyah
Mencari pekerjaan sulit di zaman ini. Jumlah angkatan kerja tidak sesuai dengan ketersediaan formasi pekerjaan. Angka pengangguran meningkat setiap tahun. Data tentang pengangguran terbuka dari tahun 1996 ke 2000 meningkat, yaitu sebesar 4,228,115 orang (4,9%) tahun 1996 menjadi 5,965,795 orang (6,1%) pada tahun 2000. (Pengukuran pengangguran terbuka dalam sakernas, laporan # 35 paper statistik # 7, uzair suhaimi, yahya jammal, 2001)
Usaha sektor non formal menjadi pilihan mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan. Ironinya, kesempatan mendirikian usaha kecil tidak menarik bagi mereka yang memiliki latar belakang pendidikan relatif tinggi.
Kompetensi Saja Sudah Cukup?
Idealnya lulusan perguruan tinggi memiliki kemampuan melakukan analitis, yaitu merubah persoalan yang rumit menjadi sederhana. Kemampuan analitis dapat digunakan untuk mengungkapkan kemungkinan resiko dan peluang pendirian sebuah usaha.
Sayangnya kebanyakan lulusan perguruan tinggi lebih menonjolkan aspek munculnya dampak negatif daripada peluang bisnis itu sendiri. Sehingga mereka tidak memiliki keberanian untuk memulai usaha.
Bagaimana mungkin cukup bagi penyelenggara program studi hanya dengan mengandalkan mata kuliah kewirausahaan (2 sks) untuk dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi teknologi dan spirit kewirausahaan (technopreneurship). Apalagi sistem perkuliahaan kewirausahaan lebih banyak di ruang kelas.
Modal Usaha sebagai Penghambat?
Selanjutnya aspek permodalan adalah salah satu faktor penghambat lahirnya wirausahawan muda. Modal dianggap segala-galanya. Perhitungan investasi, operasional, dan tingkat pengembalian modal menjadi begitu rumit dan menakutkan. Sehingga mereka lebih memilih sebagai sosok pencari kerja daripada membuka usaha dan lapangan kerja.
Modal usaha penting tetapi bukan dijadikan alasan untuk tidak memulai usaha. Modal merupakan sumberdaya kekayaan perusahaan. Pemodal berarti pemilik modal. Sedangkan Modal tidak selalu dalam wujud uang. Sehingga Pemodal adalah pemilik sumberdaya yang bukan selalu uang.
Keberanian = Faktor Kunci
Jadi bagi seseorang yang tak memiliki uang terbuka peluang untuk menjadi pemilik usaha “bussines owner”. Pernyataan banyak orang bahwa modal non uang adalah modal dengkul. Dengan bermodalkan dengkul kaki sendiri, seseorang dapat menahan beban dan berjalan serta beraktivitas usaha. Artinya tanpa diawali modal uang sebuah usaha dapat berdiri dan berjalan serta tumbuh dan berkembang membawa harapan pemiliknya.
Kalau seseorang tidak memiliki dengkul sendiri, gunakan dengkul orang lain. Orang lain tidak akan pernah marah sepanjang ada konpensasi yang menarik dan fleksibel. Membangun kemitraan permodalan merupakan kombinasi yang rasional dan menjadi kekuatan lebih besar daripada modal dengan dengkul sendiri.
Keberanian mengambil resiko adalah syarat utama untuk menjadi pebisnis. Keberanian memulai usaha dengan modal dengkul menandakan kapasitas, kekuatan dan daya saing pebisnis itu sendiri. Semua orang memiliki potensi menjadi pebisnis modal dengkul. Perbedaan menyolok satu dengan yang lain adalah keberanian bertindak.
Sikap berani bertindak mampu mengeliminir hambatan terbesar merintis bisnis, yaitu permodalan. Hambatan ketidaktersediaan modal hendaknya jangan dijadikan alasan untuk tidak memulai, tetapi sebaiknya memicu lahirnya kreatifitas dan gagasan yang gemilang.
Setiap gagasan atau ide yang lahir dari rahim seorang tak ber-uang memiliki daya tahan untuk bertahan dan berpotensi tumbuh berkembang. Beranikah anda menjadi Pebisnis modal dengkul?
Ayo Indonesia Bangkitlah !
Entri ini dituliskan pada Juli 15, 2007 pada 1:48 am dan disimpan dalam kewirausahaan. Anda bisa mengikuti setiap tanggapan atas artikel ini melalui RSS 2.0 pengumpan. Anda bisa tinggalkan tanggapan, atau lacak tautan dari situsmu sendiri.
29 Tanggapan ke “KIAT SUKSES MEMULAI BISNIS DENGAN MODAL DENGKUL”
9uBr4K5 berkata
Juli 15, 2007 pada 4:05 am
HIDUP WIRAUSAHA!!!
*salam kenal*
Balas
agus berkata
Juli 16, 2007 pada 9:18 am
Asalamulaikum, Good your idea my Bos, now visit firs in Blog Public, I am running test at form bisnis, and then I will visiting my friends at internet spesipic blog and friendters, thank god luck, form agustn
Balas
Beasiswa Wirausaha « STIETN [Ajang Kreatifitas Civitas Akademika] berkata
Juli 18, 2007 pada 4:26 am
[...] Keinginan untuk berbagi dan melihat rakyat Indonesia bangkit dari keterpurukan, ketidak berdayaan dan kemisikinan dengan memberikan peluang beasiswa kepada anak-anak bangsa yang ingin dan mau kuliah mengantarku pagi ini untuk berkeliling BOTD (blog of the day) di wordpress. Dan menitipkan pesan pemberian ini: [...]
Balas
KIAT SUKSES MEMULAI BISNIS DENGAN MODAL DENGKUL « - Mesin ITS ku - berkata
Juli 18, 2007 pada 8:31 am
[...] Selanjutnya …. [...]
Balas
Persiapan berkata
Agustus 3, 2007 pada 6:01 am
Mungkin anda tertarik untuk bergabung – berpartisipasi dan berkontribusi Anda termasuk ahlinya!
Ditunggu – Merdeka
Balas
Iwan Darmawansyah berkata
Agustus 8, 2007 pada 2:57 am
Terimakasih atas tawarannya
Balas
Ansori, S.Pi berkata
Agustus 31, 2007 pada 11:37 pm
saya berharap informasi selengkapnya mengenai artikel yang anda buat. pengayaan materi agar terus dilakukan dengan menghimpun berbagai sumber yang berkompeten. terima kasih
Balas
ari berkata
September 12, 2007 pada 6:43 am
pelayanan sepenuh hati
Balas
Mr y berkata
September 18, 2007 pada 2:08 am
ayo bangkitlah bangsa indonesia menjadi bangsa pengusaha jangan jai bangsa pekerja biar kita bisa bersaning dengan bangsa lain dan meminialisir ketergantungan kita dengan bangsa lain…saya juga udah mencoba usaha dengan modal kepercayaan dan kejujuran,alhadulilah sekarang sudah bisa menjadi pengusaha walupun cuma beromset 4 milyar/bln dengan 60 aryawan,siapapun akan bisa kalau mau mencoba…selamat berjuang,sukses selalu
Senin, 17 Agustus 2009
kiat pengusaha sukses-sabiq stembayo
Posted by sabica on 22.56
Categories:
0 komentar:
Posting Komentar